Cerita Dewasa Ngentot Dengan Dokter Cantik Perawan - Mia adalah seorang dokter yang baru saja menyelesaikan pendidikannya. Sebagai seorang dokter baru,ia ditempatkan disalah satu daerah terpencil yang jauh dari kota. Keluarga dan kekasihnya merasa keberatan dan berusaha untuk menahannya.Tetapi apa boleh buat usaha mereka gagal lantaran keputusan instansi kedokteran sudah bulat dan tidak bisa dibatalkan.
Ketakutan keluarga Mia sangat besar dan sangat beralasan karena usia Mia yang masih muda. Pengalaman kerja yang belum ada serta pengetahuan tentang masyarakat desa yang terkenal dengan budaya yang primitive. Ditambah lagi sebentar lagi Mia dan kekasihnya akan menikah. Mia baru berusia 22 tahun tergolong muda sebagai seorang dokter.
Kemampuannya di kampus dan tingkat kecerdasan yang diatas rata rata,membuatnya lulus dalam waktu yang relative cepat.Mia memliki kekasih bernama Kevin salah satu pegawai di salah satu instansi pemerintah.Itulah sebabnya orang tua Mia merestui hubungan anaknya tersebut.Selama menjalin hubungan dengan Kevin,mereka hanya menghabiskan waktu dengan jalan jalan,makan ataupun nonton film di bioskop.
Akhirnya Mia berangkat menuju desa yang sudah ditentukan oleh instansi tempatnya bekerja. Dengan diantar oleh ayah dan Kevin akhirnya mereka sampai juga didaerah itu stelah perjalanan panjang selama seharian penuh.Dengan perasaan yang ga menentu ayah Mia dan Kevin terus menasehati dan berpesan untuk selalu waspada dan berhati hati dalam segala situasi.
Saat mulai bekerja,Mia dibantu oleh petuga kesehatan setempat. Dia diperkenalkan oleh pak Iwan salah satu orang terpandang dan sangat kaya di desa tersebut.Pak Iwan umurnya sekitar 60 tahun dan memiliki 2 orang istri.Di salah satu rumah pak Iwan lah Mia tinggal.Pak Iwan juga meminjamkan sepeda motor untuk membantu Mia
menjalankan tugasnya.Tak jarang juga langsung diantarkan oleh pk Iwan jika Mia harus pergi ke desa sebelah.Kondisi desa yang sangat memprihatinkan dengan jalanan berbatu dan keterbatasan penerangan sering membuat Mia putus asa kalau harus pulang dimalam hari.
Akibat sering diantar pak Iwan akhirnya ada perasaan lebih yang diinginkan pak Iwan.Bahkan saat sedang berboncengan tak jarang dada Mia yang besar dan montok itu menempel ke punggung pak Iwan.Itu yang membuat pak Iwan makin mencoba terus menemani Mia pergi saat bertugas.Sedangkan Mia sendiri sangat bergantung pada pak Iwan karena tan Pak Iwan Mia seolah tak bias beruat apa apa saat bertugas. Suatu hari saat pulang bertugas hujan turun dengan derasnya dan pak Iwan memacu motor lebih cepat dari biasanya menuju kediaman Mia.
Karena jalanan berbatu dan licin akhirnya memaksa Mia berpegangan pada pinggang pak Iwan.Dada Mia otomatis menempel pada punggung pak Iwan yan kemudian menimbulkan rasa hangat ditubuh pak Iwan. Setelah sampe dirumah segeralah Mia mengganti bajunya yang basah dengan setelan handuk kimono.Sedangkan pak Iwan dipinjami handuk untuk mengganti bajunya yg juga basah. Saat Mia berganti baju,diam diam pak Iwan mengintip dari celah pintu yang sedikit terbuka.Mata pak Iwan terbelalak , dia menelan ludahnya saat mendapati pemandangan tubuh Mia yang saat menggoda.
Tubuhnya yang seksi dengan keindahan di sekitar payudaranya serta bulu bulu halus yang tumbuh dibagian kemaluannya memaksa pak Iwan tak berkedip.Kemudian pak Iwan kembali ke ruang tengah dan tak beberapa lama Mia datang dengan secangkir teh ditangannya.
“Hujanya deras sekali ya pak???
“iya nih bu dokter …..” jawab pak Iwan.
“bapak nginep disini saja kalo hujannya tidak juga reda” kata Mia..
“tidak bu dokter…nanti saya pulang kalo hujan sudah reda..” jawab pak Iwan.
“oh iya…silahkan pak diminum tehnya selagi masih hangat, nanti keburu dingin malah ga enak..”kata Mia.
Jam menunjukkan pukul 22.00 dimana sudah sangat sepi didesa itu,dan hujan juga tak kunjung reda.Akhirnya pak Iwan memutuskan untuk menginap.Sambil menemani pak Iwan,Mia bercerita panjang lebar termasuk menceritakan tentang hubungan dengan kekasihnya.Pak Iwan mendengarkan denga serius sambil sesekali mengalihkan pandangannya ke dada Mia.
Rasa ngantuk seolah hilang seiring dengan obrolan mereka yang terus berlanjut. Pak Iwan terus mendengarkan cerita Mia,dan tanpa disadari mereka sekarang sudah duduk bersebelahan.Karena saat itu hujan terus bturun dan udara dingin mulai menusuk ke tulnang,pak Iwan mecoba mengambil kesempatan.
“Dingin ya bu dokter…???” Tanya pak Iwan..
“Iya pak…”jawab Mia.
“Mari bu saya hangatkan tangan ibu…” pak Iwan mengambil tang Mia untuk diusap usap dengan tangannya.
Mia membiarkan tangannya diusap usap pak Iwan dan benar saja ada rasa hangat yang ia rasakan.Pak Iwan lalu memeluk bahu Mia untuk lebih memberi rasa hangat pada Mia sambil sesekali meniupkan udara dibalik telinga dan tengkuknya yang merupakan daerah sensitive Mia.Kemudian Miapun menyandarkan kepanya di bahu Pak Iwan.
Seolah karena terbawa suasana dan rasa nyaman yang dirasakan Mia,Miapun terlihat sangat menikmati sentuhan lembut pak Iwan.Matanya sesekali terpajam dan mulutnya mengeluarkan desahan desahan kecil.
Kemudian Pak Iwan mengangkat Mia dan menggendonya untuk dibawa ke kamar, lalu membaringkannya dikasur.
“Bu dokter sepertinya sangat lelah ya..?” tanya Pak Iwan.
“Iya pak sejujurnya saya kelehan…”jawab Mia.
Pak Iwan lalu keluar untuk memeriksa pintu dan menguncinya serta jendela yang masih terbuka dirumah itu.Setelah selesai,dia kemudian kembali kekamar da menguncinya dari dalam.Seolah dia sudah menahan libido yang terus naik ditengah suasana yang sangat mendukung.Lalu Pak Iwan berjalan menghampiri Mia yang sedang duduk dipinngir ranjang.
“Kok dikunci pak kamarnya??” tanya Mia.
“Iya bu dokter supaya udara dinginnya tidak masuk ke kamar..” jawab Pak Iwan.
“Masih dingin Bu..??” tanya pak Iwan.
“iya pak masih..”jawab Mia sambil menganggguk.
“Bu dokter,bagaimana kalau saya pijitin agar ibu lebih enakan?” Tanya pak Iwan.
“Silahkan pak kalau memang tidak merepotkan..” jawab Mia.
Lalu Mia duduk didepan pak Iwan,Pak Iwan mulai memainkan jari jarinya dengan lembut dari bagian atas dan perlahan lahan turun menyusuri seluruh bagian tubuh Mia.Pak Iwan tau betul bagaimana membuat Mia terangsang,walaupun sesungguhnya Mia belum berpengalaman untuk urusan sex dan lelaki. Mia menutup matanya menikmati gerakan tangan pak Iwan.
Dari dekat pak Iwan dapat merasakan dan menikmati kemolekan kulit Mia. Beberapa saat lamanya pijitan pak Iwan telah turun ke punggung dan diluar kesadaran Mia kimononya telah terbuka dari bahunya dan yang tertinggal hanya Bh yang menutupi payudaranya. Dan Bh bertuliskan 36C itupun terlepas berkat kepintaran tangan pak Iwan. Masih pada posisi semula gerakan tangan pak Iwan mulai meremas payudara Mia.
Mia menyadari hal itu dan mencoba menahan gerakan tangan Pak Iwan.
“Sudah pak…..cukuppp, jangan diteruskan lagi pak…” sambil mengenakan kimononya lagi sedang bhnya telah terlepas dan jatuh ke lantai.
Pak Iwan terkejut dan memandang mata Mia, ada nafsu yang tertahan, tetapi ia mulai memasang strategi baru, agar Mia kembali bisa dikuasai.
“Maaf bu.., kalau tadi saya lancang.” kata pak Iwan.
Mia diam saja. Sedang saat itu pak Iwan hanya selangkah lagi bisa mengusai Mia. Lalu pak Taba berjalan keluar dan ia tinggalkan Mia. Kemudian ia balik lagi kekamar itu, dan duduk disamping Mia, pakaian Mia saat itu acak-acakan.
“Apa bu dokter marah dengan saya..???” tanya pak Iwan.
“tidak pak,Cuma saya selama pacaran belum pernah melakukan hal ini..” jawab Mia.
Dan pak Iwan pun menganggukkan kepalanya. Hujan malam itu tetap deras dan udara dingin terus menusuk tulang, pak Iwan tahu jika Mia khawatir karena ia masih perawan, namun keinginannya sudah mantab bahwa malam itu Mia harus bisa ia tiduri. Dalam perubahan sikap Mia saat itu, pak Iwan kembali mecoba meraih tangan Mia dan menciumnya, Mia tetap diam membisu, lalu pak Iwan memeluk Mia dan Miapun merelakannya tanpa ada penolakan , Rupanya Mia telah bangkit birahinya namun karena teringat akan statusnya maka ia coba menolak pak Iwan.
Memang terlhat ada cincin tunangan melingkar di jari Mia tetapi pak Iwan tetap tidak menghiraukannya. Dengan kepintarannya, Mia kembali larut dalam pelukan dan iringan nafsu yang di pancarkan laki-laki tua itu. Sekali gerakan tangannya maka terbukalah kimono Mia, hingga terbuka dan terlihatlah seluruh kulit tubuhnya yang mulus dan montok itu, tanpa bisa ditolak Mia.
Dengan dorongan nafsu pak Iwan memilin dan membelai dada putih Mia hingga menimbulkan bekas memerah dan dengan giginya ia gigit putingnya. Kenikmatan telah menghampiri Mia dan membuatnya pasrah kepada pak Iwan. Sebelah tangan pak Iwan turun dan merogoh bagian kewanitaan Mia dan memasuki lobang yang ternyata telah basah. Lalu dibaringkannya tubuh Mia. Pak Iwan sangat bernafsu sekali melihat belahan vagina Mia yang ditumbuhi oleh sedikit bulu halus.
Pak Iwan pun lalu melepas seluruh pakainannya, hingga mereka sama-sama telanjang diatas ranjang itu. Penis Iwan panjang dan besar serta berwarna coklat kehitaman telah berdiri tegak. Mia saat itu sudah tidak tahu apa-apa lagi. Pak Iwan lalu membuka kedua kaki Mia dan mengarahkan penisnya kebelahan vagina Mia. Beberapa kali gagal, hingga dengan hati-hati ia angkat kaki Mia yang kebahunya, dan barulah ia bisa memasukan kepala penisnya dengan sedikit paksaan.
“Aduhhhhhhhhh…. pakkkkk..auuuuughhhhghhhhh… gggghhh… sakit pak…” jerit Mia.
Pak Iwan lalu menarik penisnya kembali. Lalu diberinya air ludah pada bagian vaginnya agar memudahkan penisnya masuk kembali. Kemudian kembali memasukan penisnya. Dengan
hati2 ia dorong masuk dan..
*blesssssss…*
“Augghhhhhkkkkkk……Pakkk……Sakkkittt…….” jerit Mia..!!!
“Sebentar bu dokter perlahan lahan pasti sakitnya hilang….” jawab Pak Iwan.
Dengan sekali hentakan maka seluruh penis pak Iwan masuk dan ia goyangkan pinggulnya maju dan mundur. Mia mengigit bibir bawahnya menahan rasa nyeri dan sakit yang sangat saat penetrasi tadi.Pak Iwan telah merobek selaput dara Mia, hingga kelihatan bercak darah di paha mulus Mia dan saat itu juga membasahi sprey yang kusut.
Tangan pak Iwan terus memilin payudara Mia dan menahan pinggul Mia. Lebih kurang 15 menit ia dorongkan penisnya kedalam vagina Mia. Sedang Mia telah 3 kali orgasme, barulah ia keluarkan spermanya didalam vagina Mia.
Kemudian ia tetap diam diatas tubuh Mia. Terlihat ketika itu, tubuh putih mulus Mia berada dibawah tubuh pak Iwan yang masih membelai dada dan menjilat bibir dan lidah Mia. Kedua tubuh manusia itu penuh keringat. Di sudut mata Mia ada air mata karena keperawanannya telah hilang bukan karena tunangannya tapi oleh laki-laki tua itu. Ia tidak bisa berbuat apa-apa karena telah terlanjur disetubuhi Pak Iwan.
Hingga menjelang pagi pak Burhn kembali menyetubuhi Mia, hingga Mia merasakan kenikmatan yang luar biasa dan tahu tentang hubungan seks. Mia sudah tidak mengingat Kevin lagi karena sudah terbius oleh kenikmatan yang diberikan oleh pak Iwan.
Sejak saat itu, hubungan mereka yang berbeda umur sangat jauh itu terus berjalan di rumah itu, kadang-kadang di gubuk milik pak Burha di tengah hutan desa tersebut. Mia merasa heran karena lelaki tua seperti pak Iwan masih memiliki stamina yang bagus dalam berhubungan seks.
Baca Juga: Cerita Dewasa ML Pertamaku Dengan Teman Kuliahku
Tidak heran jika pak Iwan memiliki 2 orang istri dan memiliki 6 orang anak yang semuanya sudah dewasa. Pak Iwan bermaksud menjadikan Mia istri mudanya karena ia sangat bangga bisa menyetubuhi seorang Dokter cantik dari kota. Untuk itulah ia terus berusaha menyetubuhi Mia hingga bisa hamil oleh perbuatannya. Miapun sulit melepaskan diri dari pak Iwan.
Ia sedang berpikir untuk menyudahi hubungannya dengan Kevin kekasihnya, karena ia tidak ingin mengecewakan Kevin karena keperawananya sudah direnggut orang lain. Demikian cerita sex terbaru kali ini, semoga dapat menyegarkan pikiran anda, pengalaman bersetubuh dengan wanita karir memang memiliki sensasi tersendiri.