Ngentot Dengan Tante Siska


Tante Siska berumur 30 tahun, Suami Tante Siska adik kandung dari Ibu ku dan rumahnya di kota Tuban jawa timur, tapi sekarang dia tinggal di kota Purwakarta, karena buka usaha di sana. Tante Siska masih kelihatan cantik dan selalu merawat tubuhnya yang seksi dan indah itu, Buah dada besar, pinggang yang slim, pantatnya yang semok membuat semua lelaki tergoda, karena tubuhnya yang indah itu, Wajar saja dia belum mempunyai anak selama pernikahanya hampir 9 tahun lamanya.

Tante Siska orangnya cantik baik terkadang judes, tapi hatinya lembut dia tidak memandang sebelah mata, maksudnya tidak membedakan ada orang kaya atau miskin, padahal dia orang terpandang dan usahanya yang maju, bisa dikatakan orang kaya. maklum aku hanya tergolong dari keluarga biasa saja. 

Waktu itu aku libur kuliah atau libur semester, aku main ke rumahnya Tante Siska di Purwakarta, dan bermaksud untuk mengisi liburanku membantu atau kerja di tempat ushanya. Aku memang bisa dibilang nakal dan bandel. Tapi kenakalanku wajar saja setingkat anak muda yang lain, tapi gak nakal dengan kriminal, aku lumayan tinggi badanku 178 cm dengan tubuh yang berotot, karena aku suka olahraga. 

Saat ini sebenarnya aku tinggal di Rumahnya Tante Siska karena terpaksa, mumpung libur semester aku di suruh ibuku ke rumah Omku Wawan (Suami Tante Siska) dan ibuku menghubungi Om Wawan dan Om Wawan menghubungiku biar aku ke rumahnya di Purwakarta. Sebenarnya aku malas sekali setelah sampai disana dan tinggal di sana beberapa hari aku gak di anggap sama Tante Siska, Tante Siska gak suka aku tinggal di rumhnya karena di tau kalau aku tinggal di Tuban jawa timur aku nakal. Sampai Tante Siska marah-marah dan menunjukan muka cemberut terhadap ku. 

Dan setelah beberapa hari aku di rumahnya Om Wawan atau Tante Siska sendirian waktu itu sepi, Om Wawan udah berangkat di tempat usahanya, dan Bik Yum (pembantu Om Wawan) pergi belanja ke pasar, Dan tante Siska katanya juga mau pergi belanja kebutuhan rumah. Tadi sebelum berangkat menyuruhku menjaga rumah, dengan nada tinggi dan kencang sekali saat menyuruhku. Akhirnya aku jaga rumah sendirian dan waktu itu aku belum di suruh Om Wawan membantu di tempat Usahanya. 

Akhirnya aku jenuh,

“Dari pada di rumah sendirian sepi jenuh, mending nonton vidio porno di kamar,” pikiranku.

Akhirnya hpku yang tadi malam tak buat donlowd filrm porno akhirnya aku tonton lewat TV karena di kamar kusus tamu yang saat ini aku tempati Tvnya lumayan besar 30 in. Akhirnya aku tonton vidio porno itu aku sambungkan kabel USB ku dengan Tvitu dan aku tonton sampai menikmati adegan-adegan Filem itu sampai tanganku melepaskan celana dan celana dalamku.

Tongkat kejantannku mulai berdiri kencang dan lurus sampai aku kocok. Karena filrm porno itu membuatku bergairah dan aku tidak bisa menahanya sampai aku kocok tongkat kejantananku. Tapi aku masih memakai baju, hanya celana dan celana dalamku saja yang aku lepaskan saat nonto filem porno. pakaian yang masih melekat, akhirnya tubuhku tanpa ada penutup sekalipun. Akirnya aku kocok sampai aku mau menyemprotkan air maniku dan aku mulai mau keluar tiba-tiba ada yang memanggilku,


“Rudi.. woi kamu sedang apa?!” 

Ada yang memanggilku sambil berteeriak kenceng, tapi kayaknya aku mengenal suaranya. 

“Waduhh… Tante Siska…?!”

Aku kaget sekali waktu itu karena aku sedang menikmati filem porno itu dan aku mengocok penisku sampai aku mau klimaks dan tiba-tiba ada yang memanggilku bernada tinggi di depan pintu kamar yang aku tempati. Aku gak menyangka dan sangat kaget sekali karena Tante Siska yang tadinya pergi belanja kembali ke rumah secepat itu. Tanpa aku sadar aku bangkit berdiri dan mendekati Tante Siska yang judes itu, dan aku berdiri di depanya dengan keadaan masih belu memakai celana dan celana dalamku, dan waktu itu batang kejantanku masih berdiri tegak tapi aku hanya menudukan kepalaku karena malu, takut, tegang dll. 

Entah ada bisikan apa di dalam diriku aku tiba-tiba langsung memeluk erat tubuh Tante Siska dan aku angkat tubuhnya menuju ranjang kamar yang aku tempati, Dengan cepat kucium bibirnya yang cerewet itu dan seksi.

“Eeeehhhh..apa-apaan kamu Rud..hahhhhhhhhh woi..kamu jangan kurang ajar Rud..!! 

Badannya seketika mengejang kaki dan tanganya bergerak kencang dan agak menggeliat tidak terima dengan perlakuanku, aku juga tidak menyangka aku berani berbuat seperti ini seketika Tante Siska memberontak dengan hebat, dengan jeritan nya sampai ciumanku di bibir Tante Siska terlepas, Tante Siska mengancamku dengan suara garang mencoba mengancamku akan bilang kepada suaminya yaitu Om ku sendiri.

Aku tak lagi peduli, dengan semua itu, Dengan buasnya aku lansung aku jilati lehernya di atas ranjang itu terkadang di telinganya, dan payudaranya aku remas yang satu karena tanganku yang satu memegang tanganya Tante Siska misal tanganya terlepas mungkin dia bisa menamparku, kuremas-remas buah dadanya dengan bergantian sambil kuciumi lehernnya dengan bringas. Dia mencoba berteriak, tapi dengan cepat aku segera menciumnya lagi. Kira-kira aku melakukanya hampir lama, Tante Siska masih menjerit dan tidak mau membalas nafsuku yang bringas ini, malahan dia mencaci maki aku, dan aku sudah tidak memperdulikannya lagi. 

Aku terus menyerangnya dengan buas dan mengelus-elus dan meramas-ramas seluruh tubuhnya sambil terus mencium mulutnya dengan bringas. Dia tidak dapat melepaskan diri dari dekapanku, karena memang tubuhku yang lumayan kekar dan berotot tidak sebanding dengan tubuh Tante Siska itu.seranganku yang bertubi-tubi itu, lama kelamaan kurasakan tidak ada lagi perlawanan dari tante Ida, entah karena dia sudah lelah atau mungkin dia mulai terangsang.

Setelah serangan cumbuanku sangat dasyat aku merasa sudah tidak ada perlawanan lagi dari tante Siska, akhirnya aku melepaskan tanganya dan tidak menindih lagi dari atas tubuhnya lalu dia membalas ciuman bibirku sambil lidahku ku masukan di mulutnya sampai lidah ku dikulumnya, batang kejantananku yang berdiri keras dan tanganya aku arahkan ke batang kejantananku. Tangannya mengocok batang kejantananku, Tubuhnya terasa mengejang, lalu aku lepasi satu persatu bajunya Tante Siska. Karena tidak ada perlawanan sama sekali Tante Siska sambil merem saat membalas ciumankmu.

Setelah berhasil membuka baju nya semua dan BH sama Cdnya juga aku lepasi semua, lalu aku turunkan ciumanku menuju ke buah dadanya Tante Siska yang sangat besar dan masih kencang,

“Rud..jangan Rud..kumohon jangan Rud..!!!” rintihan sangat melas sekali sampai memohon padaku Tante Siska.

Kucium dan kulumat putingnya sambil tanganku meraba di memeknya Tante Siska dan aku mengocok memeknya. Terkadang setelah aku ciumi putingnya lalu kupuntir putingnya, dia agak merintih keenakan setelah aku melakukan ini padanya,

“Oooohhhhhhhhhh..mmmhhhhhhhh..ssssshhhhhhh,!” desahanya Tante Siska. 

Terkadang tubuhnya yang mengejang dan nafasnya makin terdengar kuat. Aku makin memperhebat seranganku dan tiba-tiba tubuh Tante Siska bergetar dengan kuat,

“Sssshhhhhhhhhh..ahhhhhhhh..ouhhhhhhhhh”

Tiba-tiba ada cairan yang berada di jariku saat mengocok memeknya Tante Siska sampai membasai tangan jemariku. 
Ternyata Tante Siska menuju klimaks, setelah melewati klimaks Tante Siska lemas, dia tidak memandangku padahal kalau aku menciuminya aku menikmatinya tetapi Tante Siska terus memejamkan matanya kalau aku sedang menikmati itu, entah perasaan apa yang sedang bergelora dalam tubuhnya, puas, malu atau putus asa akibat perlakuanku terhadap nya.

Lalu aku memulai aksi nakal ku lagi, aku memegang kedua pahanya lalu aku perlebarkan terus kelihatan memeknya yang sangat menantang sekali, dan tak sabar aku langsung menjilati bibir memeknya dengan jilatan lidahku sampai aku memainkan lidahku ke klitorisnya, dan dia mendesah lirih sambil menggerakan badanya dengan kaku,Domino 99

“Aaahhhhh..Rud..aouhhhhhhhh.. nikmat Rud..mmhhhhhhhh”

Setelah aku memeainkan memeknya dan Tante Siska masih berposisi tertidur, lalu aku di suruhnya tiduran, lalu batang kejantananku di kulum sampai pol di dalam mulutnya, Sungguh sensasi seks ini luar biasa sekali bagiku karena yang aku ginikan isteri Omku sendiri. 

Berlanjut memainkan batang kejantannku dengan lincah dan Tante Siska mengulum penisku cukup lama. 

Kucabut batang kejantananku dari kuluman Tante Siska lalu aku duduk dan Tante Siska aku suruh untuk tiduran kembali aku lebarkan kedua kakinya, lalu batang kejantananku aku masukkan sambil kutekan-tekan perlahan. Merasakan gesekan-gesekan lembut dari memeknya Tante Siska, Dengan sedikit gerakanku menekan, kepala penisku perlahan-lahan mulai masuk setengah ke dalam memeknya Tante Siska. Masih terasa enak seperti mantan pacar-pacarku yang di jawa timur, mungkin terasa enak ini. Dinding kemaluan Tante membungkus rapat batang kemaluanku, kutekan lagi dan tubuh Tante Siska mengencang,

“Mmmhhhhhhhh..auhhhhhhhhhhhh Rud........pelan-pelan emhhhhhhhhh,” Rintihan Tante Siska.

Dan aku membalas rintihanku karena enak sekali dan terasa kayak disedot batang kejantanku saat di dalam memeknya Tante Siska, 

“Mmmhhhhhhhhhh..Tante..Ahhhhhhhh..tante, sambil aku meremas buahdadanya,”.

Dan aku melakukannya sampai berpindah gaya sampai empat kali sampai aku dan Tante Siska bersemangat, beberapa menit kemudian aku lihat wajah Tante Siska nampak makin memerah kayak menahan orgasme yang keduanya, dan ternyata benar,

“Aaaaaahhhhhh..Rud..lebih keras lagi Rud Ahhhhhhhhhhhhhh, aku mau kelaur Rud ahhhhhhhh..terus Rud,”

Dan ternyata aku udah merasakan cairan yang hangat dan membasahi kejantananku.

Lalu aku masih berposisi di atasnya Tante Siska karena kami tadi udah berpindah gaya sampai empat kali, sampai Tante Siska terkadang merintih keras, dan kurasakan batang kejantananku mulai menuju klimaks, Kucoba aku menahannya, dan ternyata aku gak bisa dan terus aku gerakkan genjotanku dan akhirnya, 

“Aaaaaahhhhhhhhhh..tante..oooooohhhhh..emhhhhhh,” 

“croott.. croott….croooootttt….semburan air sepermaku menyemprot di dalam memeknya Tante Siska.

Kemudian aku lemas kecapean dan aku cabut batang kejantananku dari memeknya Tante Siska, dan aku tidur di sebelahnya dan aku bilang,Situs Poker Online

“Tante, terima kasih ya, udah mau aku ajak main” kataku sambil manja.

“Kamu, itu lho, kalau lagi nafsu jangan lagi seperti itu seperti orang memerkosa,” jawabnya.

“Hhehehe Tante tapi suka kan,?” kataku lagi.

“Hehehe iya,” kata Tante Siska sambil malu-malu gimana.

Saat itu sikap tante Siska sama aku tidak galak atau judes lagi, meskipun kami punya hubungan kusus tapi sikap kami ini tetap terjaga dihadapan Om Wawan. Lalu kami sering melakukan hubungan seks misal Om Wawan sedang kerja atau saat rumah Om Wawan sedang sepi.

Previous
Next Post »