Gadis Penggoda Bernama Nora


Awal kisah ini bermula saat aku numpang kost di rumah temanku yg sudah berkeluarga. Disitu juga ada seorang gadis cantik adik dari temanku yg ikut tinggal disitu. Dia disuruh membantu mengasuh anaknya dikala temanku dan istrinya bekerja. Gadis itu bernama Nora. Awalnya aku memandang gadis itu biasa2 aja, maklum meskipun umurku sudah 27 tahun tapi aku belum pernah mengenal wanita secara khusus. Itu dikarenakan orang tuaku menekanku afar aku menuntut ilmu lebih dulu untuk modal masa depanku.

Setelah lulus kuliah pun aku langsung bekerja, aku merasa berhasil menikmati hasilku selama ini. Maka dari itu kenapa para gadis ku pandang hanya biasa saja. Apalagi Nora hanya lulusan SD sehingga aku kurang peduli dengannya.

Hari hari yg kulalui, Nora selalu melayaniku mulai dari menyiapkan makanku, membersihkan kamarku dan bahkan dia juga mencucikan bajuku meskipun tanpa aku minta. Selidik punya selidik rupanya Nora sedikit menaruh hati padaku tp aku tak menaggapinya. Terlihat dari cara dia memandangku, saat Nora mencuri pandang kearahku, aku pura2 memperhatikan yg lain.

Sampai pada suatu ketika, temanku besrta anak istrinya pergi untuk mengunjungi orang tuanya yg berada di kampung selama seminggu. Hanya tinggal aku dan Nora yg berada di rumah itu. Rupanya kesendirian kami berdua menimbulkan suasana lain di rumah.

Pada suatu pagi saat Nora menyapu kamarku yg kebetulan aku sedang bersiap berangkat kerja, posisi tubuh Nora membungkuk terlihatlah buah dadanya mengelantung. Dengan sedikit basa basi Nora menyapaku. Entah disengaja ato tidak dia telah menarik perhatianku untuk menikmati pemandangan buah dada yg mengelantung tanpa terbungkus BH, hanya terbalut baju yg berpotongan dada rendah. Dengan tidak membuang kesempatan aku terus memandangi buah dada tersebut.

Menjelang dia hampir selesai menyapu kamarku, tiba2 dia mendekap perutnya dan merintih kesakitan dgn muka yg menampakan rasa sakit yg melilit. Aku pun secara reflek memegang lengannya sambil aku tanya apa yg dia rasakan. Dengan merintih dia menjawab kalo perutnya terasa mules secara tiba2. Lalu aku bimbing dia ke kamarnya. Kusuruh dia rebahan di kasur. Nora memintaku untuk mengambilkan obat gosok yg ada di meja kamarnya. Segera aku mengambil obat gosok tersebut, dia kemudian menggosok perutnya dgn minyak tersebut dari balik baju yg dia pakai.

Saat dia sedang menggosok perutnya tiba2 dia mengerang dan mengaduh sehingga membuatku sedikit panik dan dgn reflek aku ikut memegang perutnya sambil ikut mengosoknya. Nampaknya sakitnya sudah sedikit berkurang. Kepanikanku mulai hilang dan aku mulai sadar kembali. Segera kusingkirkan tanganku dari perutnya. Tapi tiba2 Nora menarik tanganku dan dibimbingnya tanganku untuk mengusap dan meremas buah dadanya yg tidak terbungkus BH itu. Tanpa membuang kesempatan jemari tanganku meremas kedua buah dadanya dan memilin kedua puting susunya secara bergantian.

Nora merintih nikmat, dia menegrang terus menerus dan memberi isyarat pada tanganku agar terus memilin putingnya yg semakin menegang. Ini merupakan kali pertama aku menyentuh puting seorang gadis. Erangan manja Nora membuat kontolku yg sudah sedari tegang menjadi semakin menekan celana kerjaku yg sudah kupakai dan siap untuk berangkat kerja namun untuk saat ini kerjaanku sedikti kutunda hanya untuk bercumbu dgn Nora.

“Aaahhh…mas geli donk…aahhh…” erangan manja Nora. Posisi dia saat itu duduk membelakangiku. Kemudian dia bersandar di dadaku sambil wajahnya menengadah sambil menengahkan mukanya dan mulutnya mengendus-endus leherku.

Tanpa buang waktu, mulut kami akhirnya saling berpautan, saling mengulum dan saling menjulurkan lidah dengan penuh nafsu, sementara tanganku terus menyusuri buah dadanya untuk meningkatkan kegairahannya, sedang tangan Nora mulai hilang kesadarannya oleh kenikmatan itu dengan ditandai kegairahannya untuk melepas kaitan rok bawahannya dan dilanjutkan ke kancing-kancing bajunya.

Aku tertegun untuk pertama kalinya aku menikmati keutuhan tubuh seorang gadis yang hanya mengenakan CD. Namun untuk beberapa saat aku kembali tersadar dan berkata pada Nora,

“Eh Nora ini sudah jam delapan, aku harus segera berangkat kerja, bisa terlambat aku”

Kami berdua saling tertegun pandang dan saling senyum tertahan dan kemudian kami berpeluk cium, sambil aku berkata,

“Aku berangkat sebentar ya dan aku segera kembali, aku hanya untuk minta ijin kalo aku ada keperluan”

“Iya mas, nanti kita lanjutin lagi, tapi sebelum berangkat hisap dulu donk putingku” Pinta Nora manja.

Achh lagi-lagi kenikmatan yang tak bisa ditunda pikirku, dengan “terpaksa” aku hisap dan kujilati putingnya dengan penuh gairah. Kami saling melepas pelukan yang seolah adalah kerinduan yang selama ini lama terpendam.

Kebetulan kantorku hanya beberapa ratus meter dari rumah kost yang aku tempati. Selesai aku menyampaikan alasan yang dapat diterima atasanku, segera aku bergegas pulang lagi. Ketika aku sampai di rumah, yang memang setiap harinya sepi pada jam-jam kerja, menambah kegairahanku waktu aku membuka pintu depan yang tidak terkunci, dan langsung kukunci saat aku masuk. Tetapi pintu-pintu kamar tertutup. Maka yang pertama aku tuju adalah kamarku. Aku buka kamarku untuk ganti baju kerjaku dengan maksud akan ganti baju kaos dengan celana pendek saja.Domino99

Aku buka baju dan celanaku satu persatu, dan saat aku hanya kenakan celana dalamku, tiba-tiba dari belakang, Nora mendekapku. Rupanya sedari tadi dia aku tinggalkan, dia tidak lagi kenakan bajunya sambil terus menunggu di kamarku. Maka kembali kenikmatan pagi itu aku teruskan lagi, dengan saling meraba dan dengan ciuman yang penuh nafsu dan kami berdua hanya mengenakan celana dalam saja, sehingga kulit kami bisa saling bergesekan merasakan dekapan secara penuh, sementara kami berpelukan dan mulut berciuman, kontolku merasakan keempukan tonjolan daging di tengah selangkangan Nora yang seolah terbelah dua memberikan sarang ke batang kontolku.

Sedangkan dadaku merasakan tonjolan buah dadanya yang lembut dan torehan puting susunya di dadaku. Tanganku bergerak dari punggungnya beralih ke pantatnya yang bulat untuk aku remas-remas, sedang tangannya tetap memegang leher dan kepalaku dengan mulut, bibir dan lidah saling mengulum.

Kegairahan pagi itu kami lanjutkan di lantai kamarku, kami saling berguling dan tetap saling peluk menaikkan gairah petting kami yang pertama kali di lantai kamarku. Maklum kamar indekost dengan tempat tidurku yang seadanya dan pas-pasan yang pasti kurang pas untuk kegairahan petting yang memuncak di pagi itu.

Dengan leluasa tangan kami saling bergerak ke buah dada, kontol, puting dan satu hal selama ini yang jadi obsesiku adalah keinginan yang terpendam untuk mengemot puting bila melihat buah dada wanita yang sedemikian montok dan menggairahkan, maka aku tumpahkan obsesiku pada kenikmatan pagi itu untuk pertama kalinya. Dengan penuh gairah pertama aku puaskan menjilati putingnya yang aku rasakan semakin menegang dan demikian juga dengan kontolku, sambil aku gesek-gesekkan ke tonjolan daging yg ada di tengah selangkangannya.

Aku kembali agak kaget ketika batang kontolku merasa basah saat aku gesekkan di tonjolan daging selangkangan Nora yang masih memakai CD, yang bahkan kontolku sendiri belum mengeluarkan cairan sperma. Maka sambil mulutku mengemot dan menjilati puting susunya, tanganku mencoba meraba selangkangan Nora diantara belahan daging, namun tiba-tiba dia memekik

“Aaahhh…maaasss…aku udah ga tahan…”

Maka aku lepaskan kembali dan tanganku kembali meremas buah dadanya sambil memilin-milin putingnya sambil kontolku terus aku gesek-gesekkan dicelah selangkangan Nora.

“Ayo mas lepas CDku juga CDmu aku udahga tahan” pinta Nora penuh nafsu.
Sambil ragu dan deg-degan aku menarik pelan CD-nya yang masih dalam keadaan telentang sementara aku duduk dan dia mulai angkat kakinya ke atas saat CD-nya mulai bergeser meninggalkan pantatnya, sambil terus kutarik perlahan-lahan dengan saling berpandangan mata serta senyum-senyumnya yang nakal, maka aku dihadapkan dengan sembulan apa yang disebut clitoris yang ditumbuhi rambut-rambut halus sedikit keriting dan bllaass, lepas sudah CD-nya tinggalah celah rapat-rapat menganga semu pink dan semu basah dengan sedikit leleran lendir dari lubang kenikmatan itu.

Tangannya Nora merayap ke selangkanganku yang masih pakai CD, memencet kontolku yang menonjol dan juga meremasnya.

Tanganku mulai mengelus clitorisnya dan mulutku terus mengulum bibirnya dan kembali dia telentang di lantai dan aku mulai menindihnya. Dan aku rasakan clitorisnya semakin basah, dan dengan lahapnya jari tengahku aku cabut dari clitnya untuk kujilati jariku dan aku rasakan nikmat gurihnya lendir seorang perempuan pertama kalinya.

Lenguhan mulutnya dan dengus napasnya menaikkan gairahku yang kian meningkat tapi aku ragu untuk menuruti naluriku mencoba memasukkan kontolku ke lubang senggamanya. Maka sementara aku tahan walupun kontolku pun juga sudah semakin basah oleh lendirku juga. Aku mulai merayap ke bawah selangkangannya dan mulutku berhadapan dengan clitorisnya tanpa dia sadari karena matanya terpejam menikmati gairah yang dirasakan, saat lidahku mulai menjilat lubang clitorisnya, kembali dia terpekik.

“Aaaahhh…nikmat masss….jilat terus maaasss….aahhhhh aku ga kuat lagi maasss….”
Sambil kuperhatikan pantat, paha, perut dan kakinya seolah kejang seperti kesakitan tetapi aku sangsi kalau dia sakit, dan malahan kepalaku dia tekan kuat ke selangkangannya sambil terus mendesah dan berteriak keenakan. Kemudian dia bangkit sambil menarik CD-ku yang masih aku kenakan, dan blarr, kontolku menantang tegak

“Mas masukin sekarang yuk, aku udah ga tahan nih” pintanya.
Dia angkat kakinya sambil telentang dia bentangkan lebar selangkangannya sambil tangannya membimbing kontolku memasuki memeknya. “Bleeessss….” Kotolku akhirnya masuk ke dalam lubang memeknya.

Sambil menekuk kaki, sementara tanganku sebagai tumpuan dan dengan berat tubuhku aku tindihkan dan kusodokan kontolku ke lubang memek yang sedari tadi sudah menunggu, dan aku rasakan sedotan memek yang sangat kuat pada batang kontolku yang rasanya seperti dikemot-kemot.

“Eehhgehhg… teruss. teruss Mas… maass nikmat kocok terus aduuh rasanya aku nggak kuat mass ada yang keluar eghh.. eeghh. eehhgg aduuhh.. mass…”
“Aaahhgg-agh… Noraaa aku aduh egghh, Noraaa rasanya memekmu ngemot eghh eehhmm… nikmat… terus sedot sayang aahhh…”

“Mass nikmat… sekali nikmat… dalam sekali. Aahh aduh… hhaghhah Mass.., aku mau keluarrr”

“Aku juga sayang … ahhgh aku sudah mau keluar.. ahgghhah”
Dan aku langsung cabut kontolku saat tubuhnya menegejang dan bergetar sambil menyedot sedot kontolku sehingga aku tak tahan lagi untuk menyemburkan spermaku dan saat itu aku merasa dia terlepas dari kontolku, dia bangkit dan menyongsong batang kontolku dengan mulutnya menyambut semburan spermaku sambil tangannya menggosok clitorisnya, ditimpali dengan lenguhannya yang tidak beraturan dimulutnya Agen Domino 99 Terpercaya

“Cppokklep.. plekk.. clepk.. clkek.. cslckek” bunyi mulutnya mengemot dan menyedot kontolku sementara aku terasa bergetar dan tenagaku berangsur-angsur lemas, sampai dia menjilati sisa sperma pada kontolku dengan bersih.
Sesaat kemudian aku tidur di tempat tidurku siang itu kita berdua saling berpelukan dan tidak terasa telah jam 3 sore baru kemudian bangun dengan badan terasa agak pegal.

Kami kembali berpagut lama dengan saling rabaan dan remasan masih dalam keadaan tanpa busana. Akhirnya kami mandi bersama dengan air yang sebelumnya kami siapkan.

Itulah pengalaman pertama kaliku menikmati hubungan seks dengan seorang gadis kampung bernama Nora

Previous
Next Post »